Sabtu, 13 Desember 2014

STOP ZINA



STOP ZINA!!
Oleh : H. Muh. Lutfi Tharodli,S.Sos.I.M.Pd.I.

            Zina telah merebak, laris manis seperti martabak. Pelaku zina merasa bangga dengan kemaksiatannya, berzina dianggapnya seperti memanjat buah jambu miliknya sendiri yang tiada mungkin ada yang memaki. Disorot media malah cengengesan, tersenyum simpul menyimpan aib. Yang lebih gila lagi, para pendukung perzinahan  berteriak-teriak mensport pezina, membela pelaku zina seakan-akan mereka tiada memiliki generasi. Waduh! Kok pelaku zina dibelain. Yang tak kalah serunya para pakar membual, mereka berkata :”Yang perlu ditangkap pengedarnya bukan pelakunya karena itu koleksi pribadi”. Waduh tambah semrawut, kok perzinahan bisa dikoleksi, berarti zina legal toh pak!! Waduh,waduh kalau ngomong pakai naluri dong pak!! Gi mana kalo perzinahan itu dilakukan oleh anak bapak, apa sah-sah aja dikoleksi dan apakah ditinjau dari segi agama gak haram!! Jadi menurut ane yang awam ini jerat pelakunya, cemplungin pengedarnya atau kalo mau lebih santun tatar pelaku zina di pesantren-pesantren. Itu aja kok repot..
            Dunia memang sudah edan, yang benar dianggap salah dan yang salah dianggap lumrah. Mengaku sebagai seorang yang beriman tetapi kelakuan jahily. Ucapan imannya hanya sebatas lidah tidak merasuk ke dalam hati maka pantas hatinya mati. Orang yang mengaku beriman sebatas lidah maka dia munafiq tulen yang kemunafikannya tidak perlu diragukan lagi. Apalagi berbuat zina maka sungguh, dia tiada beriman karena tidak akan berzina seseorang yang berzina sedang dia beriman.
            Wahai saudaraku! Jauhilah perbuatan zina sejauh-jauhnya sampai engkau tidak menghirup baunya, karena zina perbuatan keji dan dibenci. Kenapa zina perbuatan keji dan dibenci? Karena pelakunya dipukul dengan seratus kali dera dan diasingkan selama setahun jika pelaku zina tersebut seseorang yang belum menikah. Adapun seseorang yang sudah menikah maka hukumannya dirajam sampai mati, ini adalah bukti perzinahan itu dibenci oleh Allah SWT.
            Al-Hakim meriwayatkan dari Nabi SAW beliau bersabda :” Siapa yang berzina atau meminum-minuman keras, maka terlepaslah iman daripadanya bagaikan orang menanggalkan kemeja dari kepalanya.”
            Ibnu Hibban meriwayatkan bahwa Nabi SAW bersabda : “Seseorang dari bani Israil beribadat selama 60 tahun sehingga subur bumi dan sekitarnya dengan hujan dan hijau, maka pada suatu hari dia mengintai dari biaranya dan berkata :” andaikan aku keluar untuk berdzikir pada Allah semoga bertambah berkat, maka ia turun dari pertapaannya dengan membawa sepotong roti, dan ketika ia berjalan tiba-tiba bertemu dengan wanita maka ia bercakap-cakap sehingga berakhir zina, kemudian ia pingsan dan mati. Maka ketika ditimbang ibadat enam puluh tahun dengan zina itu, lebih berat zinanya dari ibadatnya.
            Oleh karena itu wahai saudaraku, jaga amalan sholehmu, jangan engkau binasakan dengan perbuatan zina. Zina memang nikmat, tetapi ingat, tidak semua nikmat berakhir selamat malah kualat, rugi dunia akhirat. Nikmat zina adalah bisikan syetan yang harus dijauhi agar tidak kebablasan. Nikmat zina adalah nikmat semu yang pelakunya celingak-celinguk seperti kutu. Tahu gak kutu? Kalau ketemu pantasnya dipalu. Demikian juga pelaku zina kalau ketemu bila perlu ditinju. Tinju dunia masih lebih ringan ketimbang siksa akhirat selama pelaku zina tidak bertaubat.
            Diriwayatkan bahwa di neraka Jahannam ada jurang yang bernama Jubbul Hazan berisi ular-ular dan kala-kala, tiap-tiap kala sebesar keledai, yang mempunyai tujuh puluh duri, tiap-tiap duri penuh dengan racun, menggigit orang yang berzina dan menuangkan racunnya dalam badannya, yang terasa dalam masa seribu tahun, kemudian hancur dagingnya sehingga mengalir darah bercampur nanah dari kemaluannya.
            Wah!!! Benar-benar ngeri azab untuk para pelaku zina. Seandainya pelaku zina telah mengetahui betapa berat hukuman akhirat dari berzina akan tetapi masih saja dia berzina, itu pertanda dia menentang Allah. Maka penentang Allah sangat pantas digantung di neraka dengan kemaluannya dan dipukul dengan cemeti dari besi api neraka.
            Zina termasuk dosa besar yang ke tiga setelah syirik dan membunuh, bahkan ada keterangan yang mengatakan lebih besar dosanya dari membunuh. Dan sangat besar dosanya berzina dengan istri tetangganya, bahkan penghalal zina menjadi kafir.
            Di akhir tulisan ini, penulis mengajak pembaca untuk kita berusaha menjauhi zina dan menyetopnya agar jangan sampai perbuatan zina merebak. Nasehati keluarga, tetangga, dan masyarakat kita agar menghindari perzinahan. Bagi saudaraku yang telah terlanjur berzina, bertaubatlah segera sebelum ajal tiba. Yakinlah bahwa pintu taubat selalu terbuka bagi para pendosa yang bertaubat dengan sunguh-sungguh. Gantilah perbuatan maksiat dengan amal shaleh yang nyata serta dibalut keikhlasan. InsyaAllah, anda akan kembali putih bersih sebagaimana bayi yang baru dilahirkan ibunya. Jangan anda putus asa dari rahmat Allah, karena rahmat Allah sangat dekat bagi yang mau meraihnya. Wassalam!!
                         
           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar