STOP ZINA!!
Oleh : H. Muh. Lutfi
Tharodli,S.Sos.I.M.Pd.I.
Zina
telah merebak, laris manis seperti martabak. Pelaku zina merasa bangga dengan
kemaksiatannya, berzina dianggapnya seperti memanjat buah jambu miliknya
sendiri yang tiada mungkin ada yang memaki. Disorot media malah cengengesan,
tersenyum simpul menyimpan aib. Yang lebih gila lagi, para pendukung perzinahan berteriak-teriak mensport pezina, membela
pelaku zina seakan-akan mereka tiada memiliki generasi. Waduh! Kok pelaku zina
dibelain. Yang tak kalah serunya para pakar membual, mereka berkata :”Yang
perlu ditangkap pengedarnya bukan pelakunya karena itu koleksi pribadi”. Waduh
tambah semrawut, kok perzinahan bisa dikoleksi, berarti zina legal toh pak!! Waduh,waduh
kalau ngomong pakai naluri dong pak!! Gi mana kalo perzinahan itu dilakukan
oleh anak bapak, apa sah-sah aja dikoleksi dan apakah ditinjau dari segi agama
gak haram!! Jadi menurut ane yang awam ini jerat pelakunya, cemplungin pengedarnya
atau kalo mau lebih santun tatar pelaku zina di pesantren-pesantren. Itu aja
kok repot..
Dunia
memang sudah edan, yang benar dianggap salah dan yang salah dianggap lumrah.
Mengaku sebagai seorang yang beriman tetapi kelakuan jahily. Ucapan imannya
hanya sebatas lidah tidak merasuk ke dalam hati maka pantas hatinya mati. Orang
yang mengaku beriman sebatas lidah maka dia munafiq tulen yang kemunafikannya
tidak perlu diragukan lagi. Apalagi berbuat zina maka sungguh, dia tiada
beriman karena tidak akan berzina seseorang yang berzina sedang dia beriman.
Wahai
saudaraku! Jauhilah perbuatan zina sejauh-jauhnya sampai engkau tidak menghirup
baunya, karena zina perbuatan keji dan dibenci. Kenapa zina perbuatan keji dan
dibenci? Karena pelakunya dipukul dengan seratus kali dera dan diasingkan
selama setahun jika pelaku zina tersebut seseorang yang belum menikah. Adapun
seseorang yang sudah menikah maka hukumannya dirajam sampai mati, ini adalah
bukti perzinahan itu dibenci oleh Allah SWT.
Al-Hakim meriwayatkan dari Nabi SAW
beliau bersabda :” Siapa yang berzina
atau meminum-minuman keras, maka terlepaslah iman daripadanya bagaikan orang
menanggalkan kemeja dari kepalanya.”
Ibnu
Hibban meriwayatkan bahwa Nabi SAW bersabda : “Seseorang dari bani Israil
beribadat selama 60 tahun sehingga subur bumi dan sekitarnya dengan hujan dan
hijau, maka pada suatu hari dia mengintai dari biaranya dan berkata :” andaikan
aku keluar untuk berdzikir pada Allah semoga bertambah berkat, maka ia turun
dari pertapaannya dengan membawa sepotong roti, dan ketika ia berjalan
tiba-tiba bertemu dengan wanita maka ia bercakap-cakap sehingga berakhir zina,
kemudian ia pingsan dan mati. Maka ketika ditimbang ibadat enam puluh tahun
dengan zina itu, lebih berat zinanya dari ibadatnya.
Oleh
karena itu wahai saudaraku, jaga amalan sholehmu, jangan engkau binasakan
dengan perbuatan zina. Zina memang nikmat, tetapi ingat, tidak semua nikmat
berakhir selamat malah kualat, rugi dunia akhirat. Nikmat zina adalah bisikan
syetan yang harus dijauhi agar tidak kebablasan. Nikmat zina adalah nikmat semu
yang pelakunya celingak-celinguk seperti kutu. Tahu gak kutu? Kalau ketemu
pantasnya dipalu. Demikian juga pelaku zina kalau ketemu bila perlu ditinju.
Tinju dunia masih lebih ringan ketimbang siksa akhirat selama pelaku zina tidak
bertaubat.
Diriwayatkan
bahwa di neraka Jahannam ada jurang yang bernama Jubbul Hazan berisi ular-ular
dan kala-kala, tiap-tiap kala sebesar keledai, yang mempunyai tujuh puluh duri,
tiap-tiap duri penuh dengan racun, menggigit orang yang berzina dan menuangkan
racunnya dalam badannya, yang terasa dalam masa seribu tahun, kemudian hancur
dagingnya sehingga mengalir darah bercampur nanah dari kemaluannya.
Wah!!!
Benar-benar ngeri azab untuk para pelaku zina. Seandainya pelaku zina telah
mengetahui betapa berat hukuman akhirat dari berzina akan tetapi masih saja dia
berzina, itu pertanda dia menentang Allah. Maka penentang Allah sangat pantas
digantung di neraka dengan kemaluannya dan dipukul dengan cemeti dari besi api
neraka.
Zina
termasuk dosa besar yang ke tiga setelah syirik dan membunuh, bahkan ada
keterangan yang mengatakan lebih besar dosanya dari membunuh. Dan sangat besar
dosanya berzina dengan istri tetangganya, bahkan penghalal zina menjadi kafir.
Di
akhir tulisan ini, penulis mengajak pembaca untuk kita berusaha menjauhi zina
dan menyetopnya agar jangan sampai perbuatan zina merebak. Nasehati keluarga,
tetangga, dan masyarakat kita agar menghindari perzinahan. Bagi saudaraku yang
telah terlanjur berzina, bertaubatlah segera sebelum ajal tiba. Yakinlah bahwa
pintu taubat selalu terbuka bagi para pendosa yang bertaubat dengan
sunguh-sungguh. Gantilah perbuatan maksiat dengan amal shaleh yang nyata serta
dibalut keikhlasan. InsyaAllah, anda akan kembali putih bersih sebagaimana bayi
yang baru dilahirkan ibunya. Jangan anda putus asa dari rahmat Allah, karena
rahmat Allah sangat dekat bagi yang mau meraihnya. Wassalam!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar