Sabtu, 13 Desember 2014

HEBOH BOLA ...

 
RENUNGAN UNTUK PENGGEMAR BOLA
Oleh : H. Muh. Lutfi Tharodli, S.sos.I.M.Pd.I.
Direktur LPPSDM BKPRMI Kota Mataram dan Guru Bahasa Arab di MTs N 1 Mataram

          Piala dunia untuk pertandingan sepak bola memang menghebohkan, hal ini terbukti sebelum piala dunia berlangsung di berbagai belahan dunia diadakan penyambutan yang semarak.         Toko-toko yang menjual baju kaos kesebelasan masing-masing negara laris terjual, ratusan,ribuan bahkan mungkin jutaan bola-bola plastikpun laris manis. Dari kota sampai desa masyarakat dari kalangan anak-anak, remaja, pemuda sampai aki-aki seperti terhipnotis dengan bola, stasiun-stasiun televisi bahkan tidak absen mengiklankan tentang bola.
            Pertandingan bola memang mengagumkan, para sporter rela berkorban demi membela tim jagoannya, rambut digundulin, muka dicat dengan gambar bendera tim kebanggaannya dan berbagai polah tingkah yang terkadang menggelikan. Lebih-lebih di bula Ramadhan tahun ini, banyak yang menyibukkan malam-malamnya dengan mentadaruskan bola, sampai lupa mentadarus dan mengkhatam al-Qur'an.
            Bola bisa membuat orang lupa segala, lupa shalat, lupa makan, lupa minum,lupa saudara, bahkan ingin buang air pun jadi tertahan agar jangan sampai terlewatkan sedikitpun pertandingan bola tim yang dijagokan. Aneh memang, seseorang bisa bertahan berjam-jam bahkan khusyuk menonton pertandingan bola tetapi tidak bertahan lama apalagi khusyuk dalam shalat dan membaca al-Qur'an, lebih mengetahui sejarah bola dari pada sejarah dakwah nabi, lebih kenal nama pemain bola dari pada nama para sahabat nabi, lebih paham aturan pertandingan bola dari pada peraturan agama, lebih fasih berbicara bola dari pada membaca Al-Qur’an, dan lebih rela meninggalkan shalat dari pada meninggalkan menonton pertandingan sepak bola.
            Pertandingan bola tiba, bandar judipun menjadi riang. Pecandu-pecandu judi mulai mengecek isi kantongnya dan mulai mencari dukun untuk meramal tim mana yang bakal menang, sampai-sampai gurita tiada berakal dijadikan juru ramal. Pertandingan bola melahirkan penjudi-penjudi baru yang berlebel penjudi kelas tri yang taruhannya di bawah garis kemiskinan dan mengistiqomahkan penjudi-penjudi kelas kakap yang taruhannya sampai berjuta-juta rupiah.
            Bola memang mengasyikkan tetapi janganlah keasyikan melupakan kita dengan akhirat, melupakan saudara-saudara kita di Palestina yang sekarang sedang bermain dengan tank-tank Israel, bermain dengan timah-timah panas yang siap merenggut nyawa, bermain dengan kelaparan, bermain dengan kegelapan, bermain dengan dengan bola-bola panas yang siap meledak. Kita memekikkan gol lantaran tim kesebelasan kita menang tetapi belum tentu kita kelak akan selamat selama di hati kita tidak peduli dengan nasib saudara-saudara kita di Palestina. Renungkanlah wahai saudaraku!!!
            Silahkan anda menonton pertandingan sepak bola asal jangan lupa ibadah  apalagi melanggar larangan Allah,  karena pada hakikatnya di dalam pertandingan sepak bola ada pelajaran  yang positif yang perlu kita petik. Jika anda menonton pertandingan sepak bola anda bisa menambah keimanan anda. Lihatlah wajah masing-masing penonton sepak bola tiada yang sama, kembalikan semua itu kepada kebesaran dan kekuasaan Allah bahwa Allahlah yang sanggup menciptakan berbagai macam bentuk wajah niscaya anda akan merasa maha kecil di hadapan Sang Penguasa Allah SWT.
            Di dalam permainan sepak bola kita diajarkan agar tidak egois, kita diajarkan bekerjasama untuk mencapai kemenangan bersama. Penjaga gawang menjaga gawang agar tidak jebol, back menjaga serangan lawan agar pertahanan tidak tembus, pemain tengah mengoper bola  yang manis  kepada penyerang,dan penyerang berusaha mengegolkan bola ke gawang lawan. Tetapi kalo semua pemain satu tim egois alias tidak sehati tidak ada saling oper dan semua pemain  masing-masing mau mengegolkan bola maka pasti akan berujung kekalahan.
            Demikian juga dengan hidup beragama, sekalipun profesi berbeda-beda tetapi masing-masing jika memiliki tujuan yang sama yaitu meninggikan kalimah Allah maka niscaya kita akan saling membantu untuk kemuliaan agama ini. Oleh karena itu, yang kaya mengoper hartanya untuk kemaslahatan agama, Para ulama mengoper ilmunya untuk kejayaan Islam, yang ahli dzikir berdoa untuk Islam, yang jadi penguasa berusaha adil demi Islam, para mujahidin memperjuangkan Islam dengan senjatanya dan seterusnya.  Jangan sampai terbalik jangan yang jahil berlagak jadi ulama.
            Jadi, petiklah hikmah dalam pertandingan sepak bola, jangan hanyut dengan sepak bola karena sepak bola hanyalah sebuah permainan yang kalau tidak disikapi dengan keimanan dan ketaqwaan  niscaya kita sendirilah yang  dipermainkan bola. Jika kita  dipermainkan bola maka akan menjadi gila bola, kalau terlanjur gila bola niscaya kita menjadi lupa agama, jika lupa agama niscaya siap dinanti neraka. Naudzubillah min dzalika.
                         
           
             


Tidak ada komentar:

Posting Komentar